Kebutuhan cairan setiap orang tidak sama karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, berat badan, aktivitas fisik, dan iklim tempat tinggal. Rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar dua hingga tiga liter air per hari, namun angka ini dapat bervariasi. Misalnya, seseorang yang berolahraga secara rutin atau bekerja di luar ruangan pada suhu tinggi memerlukan lebih banyak cairan dibandingkan mereka yang bekerja di ruangan ber-AC. Tubuh secara alami mengeluarkan cairan melalui keringat, pernapasan, dan urin, sehingga penggantian cairan harus dilakukan secara konsisten sepanjang hari.
Selain faktor lingkungan dan aktivitas, kondisi kesehatan juga menentukan kebutuhan cairan seseorang. Saat mengalami demam, diare, atau muntah, tubuh kehilangan cairan lebih cepat dan perlu hidrasi tambahan. Wanita hamil dan menyusui juga memerlukan lebih banyak air untuk mendukung metabolisme dan produksi ASI. Meskipun begitu, minum terlalu banyak air juga tidak disarankan karena dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan — minum saat merasa haus dan memperhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, warna urin pekat, atau kelelahan.
Cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan cairan adalah dengan membaginya sepanjang hari, bukan diminum sekaligus. Biasakan minum segelas air saat bangun tidur, sebelum makan, dan sebelum tidur malam. Dengan pola ini, tubuh dapat memanfaatkan cairan secara maksimal tanpa memberi beban berlebih pada ginjal. Mengetahui kebutuhan tubuh sendiri dan meresponsnya dengan tepat adalah langkah sederhana menuju gaya hidup sehat dan berkelanjutan.